Bekerja untuk ibadah


Aku (sangat) mengenal seseorang yang (jika boleh aku jelaskan terang-terangan) belakangan ini bekerja amat sangat keras. Kemampuan dan kesanggupannya sedang dibutuhkan di banyak tempat. Waktu istirahatnya berkurang. Lelahnya bertumpuk.

Namun, saat ‘banyak kerjaan’ itu ternyata tidak menjamin kondisi keuangannya di waktu yang sama. Ya, banyak upah yang (katanya) belum cair. Sedangkan banyak kebutuhan (terkait materi) yang (menurutnya) menjadi tanggung jawabnya.

Namun, dibalik kesibukannya, amalan ibadahnya tidak terlewat. Orang ini selalu membuka halaman kitab sucinya selama di perjalanan pulang-pergi kerja. Belum sampai setengah Ramadhan, khattamnya sudah lebih dari 1 kali. Sholat sunnahnya pun tetap jalan.

Niatkan bekerja itu untuk ibadah.

Begitu katanya.

Aku hanya bisa berdoa untuk kesehatanmu. Dan agar semua ibadahmu diterima oleh-Nya dan menjadi tiket untuk sebuah singgasana di surga nanti.

14 Juni 2016,
dari perempuan (beranjak dewasa) yang sedang khawatir akan kesehatanmu.